Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Kota Damaskus pada hari ini memperingati satu tahun jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dalam sebuah acara di Masjid Umayyah, yang dihadiri oleh Abu Muhammad al-Julani dan para pendukungnya. Dalam kesempatan tersebut, Julani berjanji akan membangun kembali “Suriah yang kuat dengan struktur yang sesuai dengan masa kini dan masa lalunya.”
Ia menekankan pentingnya menyatukan seluruh upaya rakyat Suriah demi masa depan yang layak bagi pengorbanan bangsa Suriah. Setelah shalat Subuh di Masjid Umayyah, Julani menyatakan bahwa menjaga dan memperkuat “kemenangan” yang telah dicapai merupakan tanggung jawab terbesar seluruh rakyat Suriah saat ini.
Di sisi lain, Administrasi Otonom Kurdi melarang seluruh kegiatan dan pertemuan umum di wilayah timur laut Suriah yang berada di bawah kendalinya, dengan alasan memburuknya situasi keamanan dan meningkatnya aktivitas kelompok teroris. Langkah ini diambil di tengah mandeknya perundingan dengan Damaskus terkait penggabungan lembaga-lembaga mereka ke dalam struktur pemerintahan pusat.
Sementara itu, Mazloum Abdi, komandan Pasukan Demokratik Suriah, melalui platform X menegaskan bahwa fase saat ini menuntut tanggung jawab nasional bersama dan dialog komprehensif demi menempatkan kepentingan Suriah di atas segalanya, seraya kembali menekankan tuntutan pembentukan Suriah yang demokratis dan terdesentralisasi.
Para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menilai bahwa satu tahun setelah jatuhnya pemerintahan Assad, fase transisi di Suriah masih sangat rapuh. Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan bahwa masa depan Suriah bukan sekadar transisi politik, melainkan peluang untuk membangun kembali masyarakat yang hancur dan menyembuhkan luka-luka mendalam bangsa tersebut.
Your Comment